PT Pertamina (Persero) berhasil menembus kembali daftar 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune. Dalam rilis terbarunya, Fortune menempatkan Pertamina pada peringkat 287, dengan nilai pemasukan (revenue rating) sekitar US$49,469 miliar.
Menteri BUMN Erick Thohir menilai Pertamina bisa bersaing sebagai salah satu perusahaan terbesar dunia. “Saya optimistis kinerja Pertamina dapat lebih baik lagi. Frame bagi Pertamina adalah mesti bersaing dengan kompetitor level dunia,” ujar Erick dalam keterangan resmi.
Lebih lanjut, dia berpendapat bahwa pengakuan global terhadap eksistensi perseroan menjadi bukti berjalannya pembenahan perusahaan pelat merah. Salah satu perubahan yang dinilai penting, yakni menerapkan core value perusahaan yang kompeten, loyal dan adaptif.
“Namun, sumber daya tanpa dibarengi nilai yang sesuai, tentu tidak akan selaras dengan performa. Kita tentu berikhtiar bersama, agar nilai yang menjunjung good corporate governance bisa menjadi dasar,” imbuh Erick.
Dia pun menyoroti performa Pertamina dari sisi bisnis maupun nonbisnis di tengah pandemi covid-19. Mulai dari penyediaan rumah sakit, hotel yang dialihfungsikan menjadi tempat isolasi dan istirahat tenaga kesehatan, hingga aktif menjamin ketersediaan pasokan oksigen.
Erick berharap performa bisnis Pertamina terus ditingkatkan, guna menjamin pelayanan kepada publik dari sisi energi. “Benchmark kita harus tinggi. Jadi tidak cukup sekadar top 500. Kita bisa lebih baik lagi. Mimpi kita Pertamina bisa menjadi 50 perusahaan terbesar dunia,” tandasnya.