Hasil Survei : Responden Puas atas Kinerja Jokowi, Tertinggi Selama Pandemi

by Redaksi

Lembaga survei Indikator mengungkapkan kepuasan masyarakat pada kinerja Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan signifikan.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi, tingkat kepuasan ini tertinggi selama pandemi Covid-19.

Dibandingkan dengan Juli 2021, tingkat kepuasan itu meningkat sebanyak 13 persen.

“Approval rating (tingkat kepuasan) Presiden saat itu (Juli) sebesar 59 persen, terendah dalam 6 tahun terakhir, dalam waktu 2 sampai 3 bulan naik,” sebut Burhanudin dalam rilis survei virtual.

Adapun hasil survei Indikator yang dilakukan periode 2-6 November 2021 menunjukkan tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi berada di angka 72 persen.

Burhanudin menyebut baru kali ini terjadi peningkatan tren kepuasan publik pada Jokowi sejak Pemilihan Presiden (Pilpres).

“Karena semenjak pemilu 2019 trennya turun terus, baru kali ini trennya naik secara konsisten,” ucap dia.

Dalam pandangan Burhanudin ada dua faktor penyebab kepuasan publik pada Jokowi meningkat.

Pertama, masyarakat menilai Jokowi bisa meningkatkan kondisi ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“Mereka yang mengatakan kondisi ekonomi memburuk itu (jumlahnya) menurun,” sebut Burhanudin.

Faktor kedua, lanjut Burhanudin, penanganan penyebaran Covid-19.

Ia menuturkan, terkait penanganan Covid-19 ada dua menteri yang membantu tingkat kepuasan kinerja Jokowi meningkat.

“Misalnya Menko Perekonomian, Pak Airlangga atau Pak Luhut yang tentu saja berjibaku dalam pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19,” imbuh dia.

Adapun berdasarkan hasil survei tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi, sebanyak 24,5 persen responden merasa kurang puas.

Kemudian hanya 2,8 persen responden yang menyatakan sama sekali tidak puas dengan kinerja Jokowi. Survei Indikator melibatkan responden berusia minimal 17 tahun dari 34 provinsi di Indonesia.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen serta margin of eror kurang lebih 2,9 persen.

Artikel Terkait

Leave a Comment