Kemenhub Kaji Strategi Antisipasi Lonjakan Pergerakan Orang saat Nataru

by Redaksi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan kajian strategi yang akan diterapkan guna mengantisipasi lonjakan pergerakan orang selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, saat ini sedang melakukan pembahasan di lintas kementerian dan lembaga. Pihaknya juga menjaring masukan dari berbagai pihak.

“Sedang dalam pembahasan lintas kementerian dan lembaga. Juga tengah menjaring masukan dari berbagai pihak karena ini tidak hanya terkait transportasi, tapi manajemen di hulunya juga,” kata Adita.

Dia menyebut, berbagai kemungkinan kebijakan bisa dilakukan dalam rangka membatasi mobilitas masyarakat tersebut. Misalnya dari sisi transportasi, bisa saja ada pembatasan mobilitas masyarakat ataupun pengetatan syarat perjalanan saat Nataru.

Selain itu, Kemenhub juga bisa saja memberlakukan pengetatan syarat masuk ataupun pembatasan kapasitas di tempat-tempat wisata.

“Kami susun langkah itu, apakah itu pembatasan mobilitas atau pengetatan syarat. Paling penting adalah bagaimana aktivitas di hulu bisa dikendalikan. Bagaimana orang bepergian untuk liburan wisata dan kepentingan sektor ekonomi lain ini harus dikendalikan,” imbuhnya.

Adita menambahkan, bila dilihat dari pengalaman libur Nataru sebelumnya, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat sebanyak 6 juta orang yang keluar dari Jabodetabek ke daerah. Dari angka tersebut terjadi lonjakan kasus harian Covid-19 hingga 30 persen.

Sementara itu, survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub yang dilakukan pada 11–20 Oktober 2021 menyebutkan bahwa 87 persen atau setara dengan 231,6 juta warga tidak akan melakukan perjalanan antar kota di akhir tahun.

Namun untuk wilayah Jawa dan Bali, survei menunjukkan bahwa 12,8 persen atau sebesar 19,97 juta orang akan melakukan perjalanan keluar kota selama masa libur Nataru.

Provinsi yang menjadi tujuan perjalanan paling tinggi adalah Jawa Tengah. Berikutnya, Provinsi Jawa Barat (non-Jabodetabek), dan Jawa Timur.

Puncak pergi Natal diperkirakan Jumat 24 Desember 2021. Namun demikian, diperkirakan sebagian besar masyarakat melakukan perjalanan sebelum 17 Desember 2021. Sementara itu, Puncak pergi Tahun Baru diperkirakan Jumat 31 Desember 2021.

Puncak balik untuk Nataru terjadi setelah 3 Januari 2022. Moda yang paling banyak digunakan adalah sepeda motor dan mobil pribadi.

Tujuan perjalanan untuk berwisata sebesar 21,5 persen atau sebanyak 4,29 juta orang. Pergerakan local yang tidak melakukan perjalanan ke luar kota selama libur Nataru adalah sebesar 9,5 persen atau sebanyak 12,94 juta orang.

Artikel Terkait

Leave a Comment