Pemerintahan Presiden Joko Widodo Tidak Anti Kritik dan Mendengar Aspirasi Rakyat

by Redaksi

Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan para tokoh yang tergabung dalam ‘Gerakan Suluh Kebangsaan’ meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap mendengar suara rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan.

Moeldoko menerima aspirasi para tokoh tersebut saat bertemu semalam. Ia mengklaim bahwa Jokowi tak pernah berubah dan tetap mendengarkan aspirasi dari masyarakat.

“Intinya Presiden harus firm menjalankan roda pemerintahan sampai pelantikan yang kedua berikutnya. Supaya tetap presiden mendengarkan suara-suara rakyat. Kan presiden enggak berubah, tetap mendengarkan itu (suara rakyat),” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/9) yang lalu.

Moeldoko mengungkapkan dalam pertemuan itu, putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid juga turut menyampaikan praktik ‘buzzer’ yang justru membuat komunikasi di media sosial menjadi tidak bagus.

“Di antaranya itu dibahas dalam pertemuan. Mengganggu komunikasi, saya juga enggak setuju udah lah jangan membicarakan kurang yang mengenakan atau kurang diterima,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Moeldoko para tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan itu juga meminta waktu untuk bisa bertemu langsung dengan Jokowi. Ia mengaku sudah menyampaikan langsung keinginan para tokoh tersebut kepada Jokowi.

Menurutnya, Jokowi menyambut baik permintaan para tokoh itu. Mantan Panglima TNI itu mengatakan bahwa Jokowi meminta dirinya mengatur pertemuan dengan tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan.

“Pak Moeldoko siapkan untuk kita bertemu para tokoh-tokoh semuanya yang lebih besar untuk bisa dialog sambil enak lah (santai) begitu. Nanti kita siapkan” kata Moeldoko menirukan respons Jokowi.

Para tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan yang hadir dalam pertemuan dengan Moeldoko antara lain, Mahfud MD, Franz Magnis Suseno, Sarwono Kusumaatmadja, Helmy Faishal, Ahmad Suaedy, Alissa Wahid. Kemudian A. Budi Kuncoro, Syafi Ali, Prof. KH Malik Madany, Romo Benny Susetyo, Rikad Bagun, Alhilal Hamdi, dan Siti Ruhaini. (*)

Artikel Terkait

Leave a Comment