Jakarta – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi sejumlah daerah yang mampu menekan penyebaran COVID-19 sehingga level PPKM berhasil turun, seperti di Surabaya Raya dan Jabodetabek. Kendati demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan agar lonjakan kasus tidak lagi terjadi.
Sebagaimana diketahui, terdapat 4 wilayah aglomerasi yang diturunkan dari level 4 ke level 3 di Pulau Jawa-Bali, yakni Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), Bandung Raya, Surabaya Raya, dan Semarang Raya. Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan level 4 turun dari 67 menjadi 51, sedangkan level 3 dari 59 kabupaten/kota menjadi 67 kabupaten/kota dan level 2 dari 2 kabupaten/kota menjadi 10 kabupaten/kota.
Sementara itu, di luar Jawa-Bali, terdapat 7 provinsi yang menerapkan PPKM Level 4, dari sebelumnya 11 provinsi. Di tingkat kabupaten/kota, level 4 dari seluruh 132 kabupaten/kota menjadi 104 kabupaten/kota, dan level 3 dari 215 kabupaten/kota menjadi 234 kabupaten/kota, serta level 2 dari 39 kabupaten/kota menjadi 48 kabupaten/kota.
Pemerintah juga memutuskan memperpanjang PPKM level 2 sampai 4 hingga 30 Agustus 2021 untuk Pulau Jawa-Bali. Sementara luar Jawa-Bali, PPKM akan diperpanjang 2 pekan hingga 6 September mendatang.
“Penurunan status PPKM untuk wilayah aglomerasi besar patut kita berikan apresiasi. Hal ini menunjukkan kerja keras masing-masing kepala daerah yang bekerja sama dengan stakeholder lainnya, termasuk jajaran TNI/Polri dalam menerapkan aturan PPKM di wilayahnya masing-masing,” kata LaNyalla dalam keterangan tertulis, Selasa (24/8/2021).
Melihat perkembangan yang juga membaik, Senator asal Jawa Timur ini pun mengapresiasi penanganan pandemi di daerah luar Jawa-Bali. Meski begitu, ia meminta agar semua daerah tetap waspada. “Keberhasilan ini tentunya juga atas partisipasi masyarakat yang bersedia tertib mematuhi aturan. Penurunan pembatasan kegiatan ini akan memperbaiki sektor perekonomian daerah, yang tentunya juga akan berdampak kepada rakyat,” ujarnya.
Ia berpesan agar masyarakat di wilayah aglomerasi Bali, Malang Raya, Solo Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang saat ini masih berada pada Level 4 untuk tetap optimistis. Terlebih, LaNyalla meyakini dalam waktu dekat 4 wilayah aglomerasi tersebut akan segera menyusul masuk level 3.
“Yang penting masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan aturan PPKM Level 4. Pemda bersama Forkopimda lainnya juga harus sigap mengejar ketertinggalan. Sehingga indikator-indikator yang menentukan status level cepat membaik,” terangnya.
Lebih lanjut, LaNyalla menjelaskan berbagai kegiatan di daerah yang menerapkan PPKM Level 3 telah diberikan tambahan pelonggaran. Adapun salah satu relaksasi yang didapat daerah level 3, yaitu mal diperbolehkan buka dengan kapasitas maksimal 50% dengan syarat kunjungan diwajibkan vaksinasi terlebih dulu minimal dosis pertama.
Selain itu, restoran di dalam mal juga sudah diizinkan menerima pengunjung untuk makan di tempat (dine in) dengan kapasitas 25%. Dengan batasan satu meja maksimal hanya untuk 2 orang. Ia pun menyebutkan tempat ibadah sudah boleh digunakan untuk kegiatan ibadah dengan kapasitas 25% atau maksimal 30 orang. Sedangkan untuk industri berorientasi ekspor dan penunjangnya (non-esensial), kini sudah dapat beroperasi 100%.
Untuk itu, LaNyalla meminta agar relaksasi-relaksasi yang telah diberikan dapat disikapi secara bijaksana oleh masyarakat. “Kita tidak boleh abai dengan adanya perbaikan ini. Walaupun ada penurunan level, Pemda bersama Forkopimda lainnya serta masyarakat tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan,” imbaunya.
LaNyalla mengingatkan agar keberhasilan PPKM tidak menjadi sia-sia karena sikap keteledoran masyarakat. Apalagi berdasarkan data pemerintah, PPKM telah berhasil menurunkan kasus konfirmasi positif COVID sejak puncak lonjakan kasus Juni-Juli lalu hingga sebesar 78%.
“Keberhasilan ini bukan hal yang mudah dicapai. Ada banyak pengorbanan dan usaha yang dilakukan baik oleh pemerintah dan jajaran terkait, serta dari masyarakat sendiri,” jelasnya.
Mantan Ketua Umum PSSI itu juga mengatakan angka kesembuhan pasien Corona yang kini secara konsisten lebih tinggi dibanding penambahan kasus juga harus disyukuri dengan cara menjaga diri dan keluarga. Ia pun meminta agar upaya pemerintah yang berhasil menurunkan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) nasional hingga berada di angka 33% diberi apresiasi.
“Saat ini PR pemerintah adalah bagaimana caranya segera menurunkan kasus kematian COVID yang masih cukup tinggi. Saya yakin, dengan kerja sama seluruh elemen bangsa dan kedisiplinan masyarakat, hal tersebut bisa tercapai dalam waktu dekat,” pungkasnya. (*)