
Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bukti dan sejumlah rencana dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang ingin menggulingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum pemilu 2024. Bukti itu diketahui dari pengakuan 16 tersangka teroris NII yang ditangkap di Sumatera Barat (Sumbar).
“Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatera Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024,” kata Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar
Di antara sekian rencana tersebut, Aswin mengungkapkan bahwa, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam golok dan juga mencari para pandai besi.
“Adapun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka,” ujar Aswin.
NII Kartosuwiryo
Kemudian, Aswin juga menyebut, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti dalam bentuk dokumen tertulis yang menunjukkan bahwa jaringan NII di Sumatra Barat memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo.
“Yakni mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syari’at Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam,” ucap Aswin.
Sekadar informasi, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap setidaknya 16 tersangka terorisme jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/3/2022) lalu.
Tak lama berselang, Densus kembali menangkap 5 orang tersangka teroris jaringan NII lainnya di daerah Tangerang Selatan, Banten pada Minggu (3/4/2022).
Para tersangka diduga menginginkan untuk mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam. Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.
Selain itu, para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i’dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan. Mereka juga berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan.