Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19

by Redaksi

Jakarta – Pemerintah mengungkapkan tren kasus covid-19 kembali meningkat di 131 kabupaten/kota di Indonesia. Gelombang ketiga COVID-19 diperkirakan terjadi di Indonesia pada Desember 2021-Januari 2022. Menurut pakar epidemiologi UGM dampaknya bergantung pada kondisi dan kepatuhan masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan tren kenaikan ini harus segera ditekan agar bisa seperti daerah lainnya yang konsisten turun.

“Kondisi saat ini secara agregat tadi disampaikan oleh Pak Menkes, angka nasional penularan terjadi penurunan. Tetapi ada sekitar 131 kabupaten /kota yang mengalami tren naik. Di samping ada beberapa kabupaten/kota juga mengalami penurunan,” kata Muhadjir

Lebih lanjut, dia menyebut saat ini pemerintah tengah melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi mobilitas tinggi masyarakat saat Natal dan Tahun Baru agar tidak terjadi lonjakan pandemi Covid-19.

“Pertama periode Nataru akan diantisipasi oleh seluruh kementerian dan lembaga terkait dengan mengupdate aturan-aturan yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 dan penyebarannya. Di mana aturan tersebut adalah mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, tempat peribadatan dan lain-lainnya,” ucapnya.

Pemerintah juga akan terus meningkatkan capaian vaksinasi secara nasional, masyarakat diminta untuk segera mendapatkan vaksin di fasilitas kesehatan terdekat dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sementara itu Direktur Pusat Kajian Kedokteran Tropis UGM  dr Riris Andono Ahmad, MPH, PhD mengatakan “Kemungkinan adanya gelombang COVID-19 berikutnya adalah sebuah keniscayaan. Tinggal pertanyaanya itu kapan terjadi dan seberapa tinggi ini sangat tergantung dengan situasi yang berkembang di masyarakat.”

Risiko dan dampak gelombang ketiga COVID-19 dapat ditekan pada masyarakat disiplin menerapkan prokes. Kondisi sebaliknya terjadi pada masyarakat yang tidak patuh prokes dengan mobilisasi interaksi sosial tinggi. Menurutnya gelombang ketiga bukan akhir pandemi. Gelombang lain masih terus ada dengan dampak dan risiko bergantung sepenuhnya pada masyarakat.

Virus COVID-19 masih ada dan tidak sedikit orang tanpa kekebalan. Sementara, pada orang yang telah mendapatkan vaksin kekebalan akan menurun seiring berjalannya waktu.

“Jadi, tidak hanya satu kali gelombang tiga lalu stop, tapi akan terjadi lagi selama virus masih ada dan bersirkulasi secara global,” kata Riris.

Artikel Terkait

Leave a Comment